Obat mata : tetes mata, salap mata, pencuci mata dan beberapa bentuk pemakaian yang khusus yang ditentukan untuk digunakan pada mata utuh atau terluka digunakan untuk menghasilkan efek diagnostic, terpi local, merealisasikan kerja farmakologis
Agen farmakologis mata
1.
Obat midriatikum
a.
Adalah obat yang digunakan untuk membesarkan
pupil mata
b.
Juga diguakan untuk siklopegia (dengan
melemahkan oto siliari) sehingga memungkinkan mata untuk focus pada objek yang
dekat
c.
Obat midriatikum mengguanakan tekanan pada
efeknya dengan memblokade inervasi dari pupil spingter dan otot siliari
d.
Obat midriatikum bias dari golongan obat
sipatomitemik dan antimuskarinik, sedangkan obat untuk siklopegia hanya obat
dari goloangan muskarinik
e.
Obat midriatikum siklopegia
Atropine
Homatropine
Tropicamide
2.
Obat miotikum
a.
Adalah obat yang menyebabkan miosis (konstriksi
dari pupil mata)
b.
Bekerja dengan cara membuka system saluran dalam
mata, dimana system saluran tidak efektif karena kontraksi atau kejang pada
otot di dalam mata yang dikenal dengan otot siliari
c.
Contoh pengguanaan : pengobatan glaucoma
bertujuan untuk mengurangi tekanan di dalam mata dan mencegah kerusakan lebih
lanjut pada penglihatan
d.
Contoh obat : betaxolol dan pilokarpin
3.
Obat anti radang mata
a.
Obat golongan kortikosteroid digunakan untuk
radang/alergi mata atau mata bengkak yang bias disebabkan oleh alergi tiu
sendiri atau oleh virus
b.
Menghilangkan gejalanya saja
c.
Kombinasi antiseptic untuk menghindari infeksi
sekunder
d.
Contoh :
Betamethasone dihydrogenphosphat dinatrium tetes mata dosis 1 mg/mL atau
0.1%
Fluorometholone tetes mata mengandung 0,1%
4.
Obat antiseptic & antiinfeksi
a.
Indikasi :
-infeksi oleh mikroba
-luka / ulkus kornea
-masuknya benda asing ke dalam kornea mata
b.
Syarat sediaan
-
Harus steril
-
Inert ( tidak menimbulkan efek pada mata atau
tidak bereaksi denagn zat aktifnya / obat) dalam bentuk tetes atau selep
c.
Berikut jenis zat aktif yang ada di dalam obat
antiseptic dan antiinfeksi
Sulfacetamid Na, Ciprofloxacin HCL, Tobramycin, Chloramphenicol dan
kombinasinya, levofloxacin, Dikebacin Sulfat, Fusidic acid, Gentamycin Sulfat.
Oxytretacycline dan turunannya, Kombinasi Neomycin Sulfat dan antibiotic
lainya, ofloxacin, acyclovir
5.
Obat anti glukoma
Glukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat,sehingga
tejadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi
penglihatan
Tedapat 4 jenis glaucoma :
a.
Glaukoma sudut terbuka
1)
Obat tetes mata
a)
Beta bloker ( misalnya timolol, betaxolol
carteolol, levobunolol atau metipranolol), tujuan untuk mengurangi pembentukan
cairan didalam mata
b)
Pliocarpine, tujuan untuk memperkecil pupil dan
meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior
c)
Epinephrine, dipivephrine dan carbacol tujuan
untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan
2)
Pembedahan
a)
Jika galukoma tidak dapat diontrol dengan
obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, tujuan
untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
b)
Digunakan sinar leser untuk membuat lubang dai
dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi)
b.
Glukoma sudut tertutup
1)
Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi
tekanan dan meghentikan serangan glaucoma
2)
Diberikan inhibitor karbonik anhidrase
3)
Pada kasus yang berat untuk mengurangi tekanan
biasanya diberikan manitol intravena
c.
Glaukoma sekunder
1)
Tergantung pada penyebabnya
2)
Missal karena peradangan diberikan
kortikosteroid dan obat untuk melebarka pupil, kadang dilakukan pembedahan
d.
Galukoma kongenitalis
Obat yang beredar di pasaran :
1)
Brinzolamide
Penghambat karbonik anhidrasi yang digunakan pada mata dengan kadar 1%
2)
Timolol maleate
Pengghambat reseptor beta adrenergic non selektif, bentuk sediaan tetes
mata dengan kadar 0,25%, 0,5% dan 0,68%
3)
Betaxolol HCL
Penghambat reseptor beta 1 selektif, bentuk sediaan gel untuk mata dengan
kadar 0,1% dan tetes mata dengan kadar 0,5%
4)
Latonaprost
Senyawa analog prostaglandin yang bekerja dengan cara meningkatkan
pengeluaran cairan dari mata
6.
Obat Mata lain
a.
Obat mata katarak
1)
Na pirenoksin tetes mata, kadar 750 ug/tablet
dalam 15 ml cairan atau 0,05 mg/ml.
2)
Na Diklofenak tetes mata dengan kadar 1 mg/ml
b.
Obat mata konjungtivitis
1)
Pemirolast Kalium tetes mata 0,1%
2)
Lodoxamide tetes mata 0,1%
3)
Natrium Cromoglycate tetes mata 2%
c.
Obat mata merah atau teriitasi
1)
Tetrahidrozolin 0,05% atau kombinasi dengan
Benzalkomium Klorida 0,01%
2)
Asam Borat 1,5 %
3)
Oksimetazolin HCL 0,025 %