Wednesday, May 1, 2013

Makalah HIV AIDS


2.1     Pengertian AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus yaitu virus yangmemperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap Infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah,air mani,cairan vaginacairan preseminnal, danair susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan inntim(vaginal anal ataupunoral), tranfusi darah,jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika sub_sahara Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit.AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di bahwa AIDS telah menyebabkan kematian
lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
Hubuman sosial  bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat  orang yang hidup dngan HIV/AIDS (ODHA).
o   
BAB III
PEMBAHASAN
3.1     Sejarah dan penyakit AIDS
Diduga,kasus AIDS pertama kali ditemukan pada 1959,yaitu dengan ditemukannya seorang pria muda yang meninggal di negara Kongo karena penyakit yang belum bisa diidentifikasi saat itu.Beberapa tahun kemudian ,analisis medis terhadap sampel darah menyimpulkan bahwa contoh darah orang Kongo tersebut dipastikan sebagai kasus pertama korban AIDS didunia.
Pada 1981,para dokter di Los Angeles,California,dan New York melaporkan adannya kasus pnumocitystis carinii pneumonia(PCP) dan sejenis kanker yang jarang terjadi, yaitu sarkoma kaposi yang menjangkiti para pasien pria homo seks(gay).kemudian, The Center for Disase Control and Prevention(CDC) di Amerika Serikat menyebar luaskan temuan ini dan segera menyebut penyakit ini dengan istilah GRID(Gay Related Immune Deficiency),yaitu sindrom menurunnya kekebalan tubuh seseorang yang terjadi akibat perilakku homoseksual diantara para gay.sejak saat itu,diskriminasi dan stigma terhadap kalangan homosek, kini merek lebih mengucilkan para pelakunya karena mereka yakin bahwa kalangan homoseks itu bisa menularkan virus yang mematikan.
Pada 1982, sindrom tersebut kemudian dicari kaitannya dengan kondisi darah seseorang. Hasil penelitian menemukan bahwa sindrom penulran.
kekebalan darah seperti itu tidak hanya terjadi pada kalangan pria homoseksual, tapi juga pada perempuan, laki-laki heteroseksual,pecandu narkotika, penderita hemophilia (penyakit pendarahanyang tidak terkendali dari alat genital), penerima tranfusi darah , dan bahkan bayi yang mau lahir. Oleh karena itu, nama GRID kemudian direvisi menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang berarti kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oeh menurunnya kekebalan tubuh pada manusia secara umum , tidak hanya menyerang seseorang homoseksual. CDC menyebut penyakit ini sebagai epidemi, kerena setahun kemudian kasus-kasus kematian kerena AIDS telah menyebar dan terjadi di 33 negara.
Penyebaran AIDS kemudian menjadi semakin luas hingga mencapai 51 negara. Para ahli menyatakan bahwa sebenarnya, pada 1980 sudah ada sekitar 100.000 orang yang mengidap HIV di seluruh dunia,tetapi sebagian besar dari mereka tidak menyadari.pada akhir 2007 sudah ada sekitar 33,2 juta jiwa yang sudah terinfeksi(WHO-UNAIDS:2007).HIV & AIDS sudah menjadi wabah utama yang sangat meresahkan dan mengancm kelangsungan hidup umat manusia. 
3.2     Pencegahan HIV & AIDS
Perlu disampaikan bahwa dunia medis hingga saat ini hanya bisa menawarkan sedikitnya 5 cara pencegahan penularan HIV.5 cara itu terkenal dengan istilah strategi ABCDE.
“A”adalah abstient berarti “tidak melakukan hubungan seks sama sekali”.
“B”adalah be faithful yang berarti rekomendasi untuk “setia dan tidak berganti-ganti pasangan dan patner seks”.
 “C”adalah condom useyang berarti rekomendasi untuk “menggunakan kondom jikamemang berperilaku seksual berisiko”.
“D”adalah no drug yang berarti rekomendasi untuk “menghindari dan meninggalkan narkoba kususnya narkoba suntik”
“E”adalah education yang berarti rekomendasi untuk “menambah wawasan dan membuka pengetahuan, kususnya yang berkaitan dengan ilmu kesehatan reproduksi dan PMS (Penyakit  Menular Seksual)
Memang, evaluasi tentng efektivitasi rekomendasi pencegahan HIV ini masih diperbincangkan oleh berbagai kalangan,termasuk perbincangan tentang aktivitas rekomendasi abstinent, penggunaaan kondom (apakah 100% bisa diandalkan, kemungkinan kondom bocor,kemungkinan virus yang bisa menembus lewat pori-pori kondom, penggunan kondom ditengah kultur partiarki,dsb) 
3.3     Fase-Fase Infeksi HIV & AIDS
Perlu di parjelas lagi bahwa HIV berbeda dengan AIDS, karena kebanyakan orang tidak bisa membedakan antara HIV dan AIDS. HIV adalah virus yang menyerang manusia, sedangkan AIDS adalah sebutan bagi tahap akhir dari infeksi HIV. Banyak orang yang statusnya sudah HIV, tetapi dia belum kena AIDS.Fase-fase perkembangan infeksi HIV pada diri seseorang bisa diklasifikasikan sebagai berikut:
1.    Stadium Infeksi Pimer
Pada stadium infeksi HIV primer biasnya belum ditemukan gejala apapun, tetapi pada 30-60% setelah 6 minggu terinfeksi, enderita dapat mengalami gejala-gejala ringan, seperti influenza, demam, lelah, sakit pada otot persendian, sskit pada saat menelan, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening. Ada juga yang menunjukkan gejala radang selapuk otak (meninitis aseptis), sakit kepala, hingga terjadi kejang dan kelumpuhan sraf otak. Gejala ini biasnya sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.
2.    Stadium Tanpa Gejala
Stadium ini merupakan lanjutan dari infksi primer yang dimulai sejak terinfeksi atau setelah sembuh  dari gejala infeksi primer sampai beberapa bulan/tahun setelah terinfeksi. Selama bertahun –tahun juga tidak terlihat gejala apapun. Bahkan yang bersangkutan tidak mengetahuidan tidak merasa dirinya telah tertular HIVkarena tetap merasa sehat seperti biasa. Pada stadium ini, hanya tes darah yang dapat memastikan bahwa yang bersangkutan telah tertular HIV. Ini yang disebut sebagai silence period.
3.    Stadium dengan Gejala (Ringan/berat)
Setelah melewati masa beberapa tahun tanpa gejala, akan mulai timbul gejala ringan pada kulit, kuku, dan mulut. Beberapa infeksi jamur, sariawan berulangan-ulang, dan peradangan sudut mulut atau bercak-bercak kemerahan akan muncul di kulit.Berat badan pasien akan turun, tetapi tidak mencolok (sekitar 10% dari berat badan sebelumnya).Sering juga ada infeksi saluran nafas bagian atas yang berulang, tetapi penderita masih bisa beraktifitas seperti biasanya.
Kemudian, seiring dengan berjalannya waktu, gejala seperti itu akan semakin berat. Beberapa gajala tersebut bisa timbul secara bersamaan sekaligus. Sering terjadi infeksi paru bakeriar atau berupa TBC (tubercolosis) yang berat. Akfitas sudah menurun dan karena sakit, pada bulan terakhir, penderita bisa berada ditempat tidur hampir 12 jam tiap hari.
4.    Stadium AIDS
Pada tahap ini, berat badan menurun lebih dari 10% dari berat badan sebelumnya, pada infeksi paru yang berat taksoplasmosis otak, demam terus-menerus atau berulang lebih dari 1 bulan, diare juga terjadi karena berbagai sebab misalnya, jamur kriptosporidiosis,virus CMV, infeksi virus herpes, jamur kandida pada krongkongan,jamur saluran nafas , atau infeksi jamur lain.Disamping itu, dapat juga ditemukan kanker kelenjar getah bening.Aktifitas sangat berkurang dan dlam bulan terakir penderita sudah berada ditempat tidur lebih dari 12 jam sehari, lebih lama daripada stadium sebelumnnya. Priode ini juga disebut dengan istilah masa baring.    
5.    Penularan virus HIV & AIDS
 Sampai saat ini, para ilmuan telah sepakat bahwa normalnya pnularan HIV hanya bisa trjadi jika ada kontak darah antara orang yang terinfeksi dan orang yang masih sehat. HIV menular lewat cairan semen(cairan yang menyertai sperma), cairan-cairan vagina, kontak darah ataudari proses tranplantasiorgan dari orang yang telah terinfeksi HIV. Jadi,virus ini bisa masuk karena adanya kontak seksual, karena virus ini akan masuk melalui lubang vagina, vulva (bagian luar kemaluan wanita), penis, rectum, (dubur), dan juga mulut yang luka. HIV juga menular melalui transfusi darah atau kontak dngan darah yang sudah rerinfeksi HIV.
HIV sangat rentan menular pada pengguna narkotika suntik atau diistilahkan dengan IDU(Injecting Drug Users), yaitu ketika mereka bergantian memakai jarum yang telah tercemar, meskipun pencemaran darah positif pada jarum itu sangat sedikit dan tidak terlihat oleh mata telanjang. Seorang wanita juga mungkin menularkan HIV kepada bayinya pada saat hamil, melahirkan maupun pada saat menyusui karena terjadi kontak-kontak darah.
Penularan dari ibu hamil terutama terjadi pada saat dalam kandungan (25-40%), persalinan (60-75%), maupun pada saat menyusui (12-15%). Total penularan pada ibu ke janin bervariasi antara 20-45%(untuk negara berkembang)dan 15-30%(untuk negara  maju).jika si ibu dirawat dengan baik, yaitu dengan diberikan jenis tertentu dari ARV pada saat kehamilannya, secara signifikan potensi penularan HIV pada bayinya bisa direduksi hingga 6-7%.apa lagi jika profesi kelahiran dilakukan dengan pembadahan caesar,kemungkinan bayi tertular bisa ditekan lagi hingga 1%. 
Meski beberapa peneneliti menemukan adanya virus HIV dalam air liur, belum ditemukan bukti bahwa HIV bisa menular melalui kontak air liur (misalnya berciuman). Para ilmuan juga tidak menemukan bukti bahwa HIV bisa menular melalui cairan tubuh selain vagina, semen, dan darah, seperti keringat, air mata, air seni, dan kotoran(tinja)karena penularan virus juga bisa ditentukan oleh jumlah (kuantitas) atau kadar virus yang masuk.
Memang ada banyak mitos yang berkaitan dengan sistem transmisi (penularan) penyakit ini. Namun sebenarnya, HIV tidak menular melalui kontak sosial biasa, seperti bersntuhan, berjabat tangan, bergantian alat makan/minum, penggunaan toilet saat bersama. Berenang di kolam yang sama, bergantian pesawat telepon.HIV juga tidak menular melalui gigitan nyamuk maupun kutu busuk. Bisa disimpulkandisini bahwa HIV hanya bisa menular melalui 3 media:hubungan seksual(yang tidak aman), kontak darah, dan penularan dari ibu ke bayinya.