BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Air merupakan sumber utama bagi proses kehidupan sehari-hari manusia di
bumi ini. Bahkan dari 2/3 permukaan bumi ini adalah air. Tanpa air,
kehidupan di bumi ini akan musnah dan hancur. Dan tidak ada lagi
kehidupan di dunia ini.
Kegiatan manusia seperti mencuci, mandi, masak, minum dan irigasi
pertanian ataupun perkebunan pastilah memerlukan air. Tapi bukan hanya
manusia yang membutuhkan air untuk proses kehidupan, tapi juga hewan dan
tumbuhan untuk proses hidupnya.
Semakin pesatnya pembangunan pemukiman dan industri membuat air di
sungai, laut dan sumber air lainya semakin tercemar. Dari pencemaran air
tersebut akan mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan yang bisa
menyebabkan kematian.
Saat ini tingkat pencemaran air sangatlah memprihatinkan dan merugikan
kesehatan. Misalnya, tingkat pencemaran sungai Citarum telah mencapai
80-100 pesen di atas ambang batas. Penyebab pencemaran tersebut justru
limbah rumah tangga (40%), kemudian limbah industri (30%), barulah
sisanya limbah pertanian, pertenakan atau limbah lainya. )
Oleh karena itu perlu adanya buku yang dapat membantu pembaca agar
mengetahui masalah tersebut. Baik yang mengulas tentang akibat dari
polusi air dan cara mengurangi polusi air.
1.2 Perumusan masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Apa tanda-tanda air itu sudah tercemar?
2. Apa akibat dari polusi atau pencemaran air?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan tentang pencemaran atau polusi air
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengurangi polusi air
3. Untuk mengembangkan penulis mengungkap maksud pengarang yang
terdapat dalam karyanya, sehingga pembaca betul-betul paham sesuai
penghayatan yang dilakukan pembaca.
1.4 Manfaat Penulisan
Untuk mendapatkan pengetahuan tentang akibat dan cara mengurangi polusi air.
1.5 Metode Penulisan
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode. Hal
ini dimaksudkan untuk memperoleh teori yang diajarkan pada buku-buku
yang berkaitan dengan penulisan karya tulis serta mencari sumber-sumber
yang ada pada buku referensi.
Adapun dalam pegolahan data, metode yang dipakai adalah sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
Mengambil pengertian dari buku yang sudah ada, dengan harapan karya
tulis ini tidak menyimpang dari pengertian yang sudah ada sebelumnya.
2. Metode Analisis Data
Analisis data yang dilakukan penulis dalam karya tulis ini adalah dengan cara:
a) Metode Deduktif
Yaitu metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk menarik simpulan yang khusus
b) Metode Induktif
Yaitu metode yang mempelejari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam menyusun karya tulis ini penulis membagi atas beberapa bab dan
tiap-tiap bab penulis bagi menjadi beberapa bagian. Adapun isi dari
tiap-tiap bagian tersebut adalah:
a. Bagian formalitas, terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,
halaman motto dan persembahan, kata pengantar dan daftar isi.
b. Bagain isi terdiri dari
BAB I Pendahuluan, meliputi: Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah, Tujuan Penulisan , Metode Penulisan , Sistematika Penulisan.
BAB II Landasan Teori, meliputi Pengertian Polusi Air
BAB III Pembahasan meliputi: Sumber Polusi Air
BAB IV Penutup meliputi: simpulan dan saran.
c. Bagian akhir, berisi daftar pustaka yang digunakan penulis dalam mencari resensi buku.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Polusi Air
Pengertian pencemaran air seringkali dipersepsikan berbeda antara satu
dengan orang lain, mengingat banyaknya pustaka acuan yang merumuskan
definisi istilah tersebut. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
pencemaran air didefinisikan sebagai pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkanya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lainnya ke
dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukanya.
Dalam definisi pencemaran air, makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain merupakan sesuatu yang potensial apabila masuk, sengaja
atau tidak sengaja, ke dalam air, dapat menyebabkan perutukan kualitas
air turun sampai pada tingkat cemar. Masukan tersebut sering disebut
sebagai unsur pencemar (polutan). Unsur pencemar ini dapat berupa
makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain. Dalam pratiknya, masukan
tersebut umumnya berupa buangan limbah cair, meskipun kadang-kadang
berupa material, seperti tumpahan minyak atau bahan kimia lain dari
tangkinya yang rusak, akibat kelalaian ataupun kecelakaan. )
Dalam kondisi tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai
kegunaanya akan menimbulkan berbagai gangguan terhadap makhluk hidup,
termasuk gangguan terhadap kesehatan manusia. Gangguan yang terjadi
sangat bervariasi, tergantung polutan penyebabnya.yang dapat berupa
faktor fisik, kimia maupun biologis dan mikrobiologis.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tanda-Tanda Air Tercemar
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan terlah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamatai melalui :
1. Adanya perubahan suhu air
2. Adanya perubahan pH
3. Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air
4. Timbulnya endapan dan bahan berlarut
5. Adanya mikroorganisme
6. Meningkatkan radioaktifitas air lingkungan
3.2 Sumber Polusi Air
Sumber pencemaran air bermacam-macam, tetapi beberapa sumcemaran utama adalah sebagai berikut:
1. Limbah rumah tangga seperti sisa penggunaan detergen, sabun, pasta
gigi, sampo dan limbah lain dari hasil kegiatan rumah tangga yang
mengandung banyak materi karbon organik
2. Pupuk pertanian yang dapat merangsang pertumbuhan tumbuhan air
secara berlebihan, sehingga dapat mengakibatkan penurunan kadar oksigen
badan air dan menimbulkan bau tidak sedap
3. Bahan kimia organik, misalnya petisida dari kegiatan pertanian
4. Minyak
5. bahan kimia anorganik seperti limbah hasil pertambangan dan perindustrian
6. Sedimen yang terdiri dari tanah dan partikel mineral yang berasal
dari bahan pertanian, pertambangan, daerah padat penduduk di perkotaan
yang terbawa oleh aliran air hujan
7. Bahan radioaktif yang berasal dari pertambangan uranium dan
thorium pembangkit listrik tenaga nuklir, kegiatan industri, rumah sakit
atau laboratorium klinik yang menggunakan bahan radioaktif untuk
radiodiagnostik maupun radioterapi, serta penelitian yang menggunakan
radioaktif )
8. Panas yang berasal dari pabrik maupun pembangkit listrik dan dapat
menyebabkan kenaikan suhu badan perairan secara tiba-tiba
Sementara itu, Lamb, James C (1985) membagi sumber-sumber pencemaran air sebagai berikut:
1. Sumber ilmiah: udara, mineral terlarut, tumbuhan/hewan yang busuk, tumbuhan air, air hujan
2. Sumber pertanian: erosi, kotoran hewan, pupuk, petisida, air irigasi
3. Air buangan: pemukiman, industri, air hujan kota, kapal/perahu, pengelolaan limbah
4. Waduk: Lumpur, tumbuhan akuatik
5. Lain-lain: industri konstruksi, pertambangan, air tanah, sampah )
3.3 Akibat dari Polusi Air
Akibat pencemaran air terhadap kesehatan manusia, dapat di kategorikan
dari yang paling ringan sampai berat, bahkan kematian. Pengaruh paling
ringan apabila air tersebut tidak digunakan untuk kegiatan manusia,
adalah terganggunya kenyamanan hidup. Penampakan yang kurang baik serta
bau yang tidak sedap, akan menggangu kenyamanan hidup manusia, yang pada
akhirnya dapat mengganggu kesehatan.
Pencemaran air dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi, yaitu
penyakit pada fase terminal adalah kematian, sedangkan penyakit yang
diakibatkan oleh pencemaran air, dapat berupa penyakit menular dan tidak
menular. Dalam hal ini air yang tercemar bukan merupakan penyebab
penyakit, melainkan hanya sebagai media transmisi.
Penyebab penyakit infeksi adalah mikroba. Jenis yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia adalah virus, bakteri, protozoa dan metazoa. Pada
penyakit tidak menular umumnya karena keracunan kadmium, kobalt, air
raksa, arsen, chromium, nikel serta bahan-bahan petisida.
Secara singkat, pengaruh pencemaran air terhadap kesehatan manusia akan
di bahas secara singkat, dalam pengelompokan penyakit menular dan
penyakit tidak menular berikut ini:
1. Penyakit menular
a. Hepatitis A disebabkan oleh virus Hepatitis A. Dapat menular
melalui air yang tercemar, disamping melalui makanan. Virus ini tidak
mati oleh chlor, meskipun bakteri mati oleh desinfektan tersebut.
Penyakit ini ditandai dengan demam, disertai rasa mual dan muntah. Hati
membengkak dan bola mata bewarna kuning. Hepatitis a yang parah dapat
merusak hati. Upaya pencegahannya, dengan menjaga kebersihan lingkungan.
b. Poliomyelitis sering disebut sebagai penyait polio, biasanya
menyerang anak-anak yang berakibat pada kelumpuhan. Gejala penyakit ini
sangat bervariasi, bisa berupa demam ringan dan mirip sakit flu. Umumnya
mengakibatkan kelumpuhan pada tungkai bawah dan saimetris.
c. Kolera merupakan penyakit menular yang menyerang usus halus, dapat
mengakibatkan kematian dalam waktu singkat. Penyait ini ditandai dengan
muntah-muntah dan berak-berak terus-menerus, sehingga menimbulkan
kekurangan cairan (dehidrasi) berat.
d. Tifus abdominalis adalah penyakit menular yang menyerang usus
halus. Penyakit ini sama halnya dengan kolera, sering menimbulkan wabah,
terutama bila higiene dan sanitasi jelek. Bakteri penyebabnya, untuk
sementara waktu tersembunyi di ginjal, kandung kemih maupun kandung
empedu. Pada kondisi badan yang buruk, dapat kambuh kembali.
e. Disentri amoeba merupakan penyakit menular yang menyerang perut
juga. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia. Bukan disebabkan bakteri
atau virus, melainkan protozoa yang dapat membentuk kista. Mikroba
patogen jenis protozoa ini disebut Entamoeba histolitica. Gejalanya
berupa buang air besar yang disertai lendir dan darah. Penderita tidak
mengalami dehidrasi, kecuali kasus pada disentri basilaris, yang
disebabkan oleh bakteri. Jika tidak segera diobati, dapat mengakibatkan
komplikasi, antara lain abses hati, radang otak dan sebagainya. Mencegah
kontaminasi makanan dan minuman, merupakan upaya pencegahan yang
terbaik.
f. Ascariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing yang
dikenal dengan cacing gelang. Dapat terjadi pada lingkungan yang kotor
dan tercemar, terutama bila membuan tinja di sembaranag tempat. Penyakit
ini cepat menular, karena cacing betinanya mampu bertelur banyak,
sekitar 200.000 butir telur sehari. Telur ini akan ikut keluar dari usus
pengidap cacingan bersama tinja. Manusia terinfeksi karena menelan
telur cacing yang terkontaminasi pada makanan dan minuman. Gejala cacing
gelang ini ditandai dengan batuk ringan. Penderita mudah terkena, bila
daya tahan menurun. Kebersihan diri maupun lingkungan merupakan
persyaratan penting untuk upaya pencegahan.
g. Scabies merupakan penyakit kulit yang seringkali terjangkit bila
terjadi kekurangan air bersih karena air lingkungan telah tercemar.
Penyakit ini sangat menular melalui kontak maupun barang yang dipakai
bersama penderita. Disebabkan oleh sejenis kutu kecil atau tungau yang
disebut Sarcoptes scabei. Tungau ini masuk kulit yang memakan jaringan
kulit, menaruh telur-telurnya di dalam kulit. Kulit yang kemasukkan kutu
ini sangat gatal, terutama pada malam hari. Pada kulit akan timbaul
infeksi tumpangan, biasanya sampi berdarah. Upaya pencegahannya tentu
saja menjaga kebersihan diri dan mengusahakan tersedianya air bersih
dalam jumlah cukup. )
2. Penyakit tidak menular
a. Keracunan kadimium (Cd) dapat terjadi karena banyak industri yang
mnggunakan logam kadmium dalam proses produksinya, misalnya industri
electroplating, pabrik pipa plastik PVC. Logam Cd terabsorsi kedalam
tubuh manusia tanpa ada yang menghalanginya. Sebagian mengumpul didalam
ginjal, hati dan sebagian lagi dibuang keluar melalui saluran
pencernaan. Keracunan Cd dapat mempengaruhi otot polos pembuluh darah,
sehingga tekanan darah bisa sangat meningkat. Kasus kematian sebagian
penduduk Toyama yang semula mengeluh sakit pinggang bertahun-tahun,
menarik perhatian para ahli. Ternyata beras yang mereka konsumsi berasal
dari padi yang bertahun-tahun mendapatkan pencemaran Cd dan kemudian
mengalami biological magnification dan akhirnya mengendap dalam tubuh
manusia.
b. Timbal, bersifat kumulatif. Gangguan yang paling potensial adalah
gangguam saraf. Pada bayi dan anak-anak dapat mengurangi kecerdasan
serta keterlambatn dalam perkembangannya.
c. Keracunan kobalt (Co), banyak terjadi dengan banyaknya industri
yang menggunakn kobalt sebagai katalisator. Manusia membutuhkan unsur
ini, tetapi dalam dosis yang sangat kecil. Keracunan kobalt kan merusak
kalenjar gondok, sehingga penderita kekurangan hormon kalenjar gondok.
Dapat pula mengakibatkan sel darah merah menjadi beerubah, tekanan darah
tinggi, pergelangan kaki membengkak. Gagal jantung juga dapat terjadi
akibat keracunan kobalt.
d. Keacuran air raksa atau merkuri (Hg), banyak terjadi jika air
lingkungan tercemar merkuri. Pabrik plastik yang tersebar dibanyak
tempat, sering mengguanakan merkiri dalm proses produksinya. Demikian
pula industri sabun maupun kosmetika, fungisida yang dipakai disektor
pertanian, maupun amalgam untuk penambalan gigi, banyak mengandung
merkuri kasus klasik tersebut terjadi di Minamata, Jepang. Sumber utama
pencemaran dalam kasus ini adalah limbah plastik yang dibuang ke laut.
Meskipun kadar merkurinya sangat kecil, karena mengalami proses
biological magnification, kadar merkurinya yang terdapat pad ikan sangat
berlipat. Gangguan terutama terjadi pada saraf.
e. Keracunan petisida dapat terjadi akibat pencemaran air yang
berasal dari sektor pertanian, industri maupun rumah tangga. Tiga
golongan petisida yang banyak terjadi di lapangan adalah organofostat,
karbanat dan organoklorin. Meskipun ketiga golongan tersebut berbahaya
bagi kesehatan, namun organoklorin bersifat persisten dan tidak dapat
didegradasi oleh mikroorganisme, lebih bila terakumulasi dalam rantai
makanan karena proses biological magnification. Efek yang dapat
ditimbulkan, berupa kanker paru, kanker hati. Dia juga bersifat
teratogenik dan embriotoksik. )
3.4 Usaha-Usaha untuk Mengurangi Polusi Air
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya
tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi,
air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat
lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak
usaha untuk menajaga agar air tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan
hidup sehingga manusia lebih mencintai dan menjaga lingkungan hidupnya
7. Melakukan pertanian yang alami )
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari pembahasan yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkanya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lainnya ke dalam air oleh kegiatan
manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukanya.
2. Tanda atau indikator bahwa air sudah tercemar adalah :
a. Adanya perubahan suhu air
b. Adanya perubahan pH atau konsentrasi Ion Hidrogen
c. Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air
d. Timbulnya endapan, koloidal, bahan berlarut
e. Adanya mikroorganisme
f. Meningkatnya radioaktifitas air
3. Sumber-sumber pencemaran air diantaranya adalah limbah rumah
tangga, pupuk pertanian, bahan kimia organik, minyak, mineral organik,
sedimen, bahan radioaktif dan panas yang berasal dari pabrik.
4. Pencemaran air dapat mengakibatkan beberapa penyakit menular dan tidak menular
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mempunyai beberapa saran di antaranya yaitu:
1. Agar para pembaca dapat mengenali dampak dari pencemaran air.
2. Diharapkan manusia tidak mencemari air yang yang digunakan untuk kehidupan mahkluk hidup
3. Diharapkan manusia bisa mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT karena telah diberi kesehatan
4.3 Kata Penutup
Alhamdulillah karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada
hambatan yang berarti. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih
terdapat banyak kekurangan. Maka penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan karya tulis
ini. Hanya kepada Allah SWT penulis berharap semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin .
DAFTAR PUSTAKA
Anies, 2005. Mewaspadai Penyakit Lingkungan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo