Tuesday, May 28, 2013

KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Tujuan instruksional khusus
Setelah proses pembelajaran, mahasiswa mampu :
Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan
Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap tumbuh kembang manusia
Menyebutkan dan menjelaskan teori-teori tumbuh kembang
Menjelaskan aplikasi konsep tumbuh kembang dalam keperawatan

Definisi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan :
perubahan fisik
peningkatan jumlah sel
ukuran
kuantitatif
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
pola bervariasi
Perkembangan :
kualitatif
maturation
sistematis, progresif dan berkesinambungan

Ciri-ciri tumbuh kembang
perubahan dalam aspek fisik dan psikis

perubahan dalam proporsi

Lenyapnya tanda-tanda yang lama

Diperoleh tanda-tanda baru
Prinsip-prinsip tumbuh kembang
proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor genetik
pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi
variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tukemb
mempunyai ciri khas

Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek
Cephalocaudal
Proximodistal
Differensiasi
hal yang unik -- setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya
Tugas perkembangan

perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat
perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
1. Faktor genetik
faktor keturunan -- masa konsepsi
bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

2. Faktor eksternal / lingkungan
mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya

a. Keluarga
nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda.
fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.

c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran


membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari

Tahapan proses pembelajaran
mengenali kebutuhan
penguasaan ketrampilan
menjalankan tugas
integrasi ke dalam seluruh fungsi
mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.

d. Kesehatan
Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu
Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
Nutrisi adekuat
Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
: Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
1. Neonatus (lahir – 28 hari)
Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.
Implikasi keperawatan : membantu orang tua untuk mengidentifikasi dan menemukan kebutuhan yang tidak ditemukan.

2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)
Bayi usia 1-3 bulan :
mengangkat kepala
mengikuti obyek dengan mata
melihat dengan tersenyum
bereaksi terhadap suara atau bunyi
mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
menahan barang yang dipegangnya
mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh


Bayi usia 3-6 bulan :
mengangkat kepala sampai 90°
mengangkat dada dengan bertopang tangan
belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
menaruh benda-benda di mulutnya,
berusaha memperluas lapang pandang
tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

Bayi 6-9 bulan :
duduk tanpa dibantu
tengkurap dan berbalik sendiri
merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
bergembira dengan melempar benda-benda
mengeluarkan kata-kata tanpa arti
mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

Bayi 9-12 bulan :
berdiri sendiri tanpa dibantu
berjalan dengan dituntun
menirukan suara
mengulang bunyi yang didengarnya
belajar menyatakan satu atau dua kata
mengerti perintah sederhana atau larangan
minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
berpartisipasi dalam permainan

Implikasi keperawatan : mengontrol lingkungan sekitar bayi sehingga kebutuhan perkembangan fisik dan psikologis bayi dapat terpenuhi.

3. Todler (1-3 tahun)
peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan :
mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
menyusun 2 atau 3 kotak
dapat mengatakan 5-10 kata
memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing


Anak usia 18-24 bulan :
mampu naik turun tangga
menyusun 6 kotak
menunjuk mata dan hidungnya
menyusun dua kata
belajar makan sendiri
menggambar garis di kertas atau pasir
mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka

Anak usia 2-3 tahun :
anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
membuat jembatan dengan 3 kotak
mampu menyusun kalimat
mempergunakan kata-kata saya
Bertanya
mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
menggambar lingkaran
bermain dengan anak lain
menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

Implikasi keperawatan : keamanan sangat penting. Strategi untuk mencegah risiko keselamatan harus dilakukan secara seimbang agar perkembangan anak tetap optimal.

4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
berjalan pada jari kaki
belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
menggambar garis silang
menggambar orang (hanya kepala dan badan)
mengenal 2 atau 3 warna
bicara dengan baik
bertanya bagaimana anak dilahirkan
mendengarkan cerita-cerita
bermain dengan anak lain
menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

Anak usia 4-5 tahun :
mampu melompat dan menari
menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
dapat menghitung jari-jarinya
mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
minat kepada kata baru dan artinya
memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
membedakan besar dan kecil
menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.

Anak usia 6 tahun:
ketangkasan meningkat
melompat tali
bermain sepeda
menguraikan objek-objek dengan gambar
mengetahui kanan dan kiri
memperlihatkan tempertantrum
mungkin menentang dan tidak sopan

Implikasi keperawatan : beri kesempatan untuk bermain dan berinteraksi sosial

5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
membaca seperti mesin
mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
membaca waktu untuk seperempat jam
anak wanita bermain dengan wanita
anak laki-laki bermain dengan laki-laki
cemas terhadap kegagalan
kadang malu atau sedih
peningkatan minat pada bidang spiritual

Anak usia 8-9 tahun:
kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
menggunakan alat-alat seperti palu
peralatan rumah tangga
ketrampilan lebih individual
ingin terlibat dalam segala sesuatu
menyukai kelompok dan mode
mencari teman secara aktif

Anak usia 10-12 tahun:
pertambahan tinggi badan lambat
pertambahan berat badan cepat
perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak
mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri
memasak, menggergaji, mengecat
menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
teman sebaya dan orang tua penting
mulai tertarik dengan lawan jenis
sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan


Implikasi keperawatan : memberikan waktu dan energi agar anak dapat mengejar hoby dan aktivitas sekolah. Mengakui dan mendukung prestasi anak.

6. Remaja (12-18/20 tahun)
Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihat
menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian, make-up
hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari orang tua
takut ditolak oleh teman sebaya

Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan yang menetap.

Implikasi keperawatan: bantu remaja untuk mengembangkan kemampuan koping atau strategi mengatasi konflik.

7. Dewasa muda (20-40 tahun)
Gaya hidup personal berkembang.
Membina hubungan dengan orang lain
ada komitmen dan kompetensi
membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua
Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional meningkat
pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat.

Implikasi keperawatan : menerima gaya hidup yang mereka pilih, membantu dalam penyesuaian diri, menerima komitmen dan kompetensi mereka, dukung perubahan yang penting untuk kesehatan.

8. Dewasa menengah (40-65 tahun)
Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak meninggalkan rumah
anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah
dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan lain-lain
waktu untuk bersama lebih banyak
Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi (dangerous age).
Implikasi keperawatan: bantu individu membuat perencanaan sebagai antisipasi terhadap perubahan hidup, untuk menerima faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan dan fokuskan perhatian individu pada kekuatan, bukan pada kelemahan.

9. Dewasa tua
a. Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.
Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menjaga aktivitas fisik dan sosialnya, mempertahankan interaksi dengan kelompok sebayanya.

b. Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.
Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menghadapi kehilangan (pendengaran, penglihatan, kematian orang tercinta).

c. Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.
Implikasi keperawatan : bantu individu dalam perawatan diri dan mempertahankan kemampuan mandirinya jika memungkinkan
Teori-teori tumbuh kembang
 

Tags :