Tuesday, May 28, 2013

TEORI PERKEMBANGAN MORAL KOHLBERG

Teori perkembangan moral Kohlberg (1968)
a. Tingkat premoral (prekonvensional) : lahir sampai 9 tahun
kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial
Kontrol didapatkan dari luar.
Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar dan salah dalam perilaku
tawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran menjadi muncul
Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan kebutuhan dari orang lain.

- tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (lahir - 6 tahun) : Peraturan diikuti untuk menghindari hukuman
- tahap orientasi egoistik secara sederhana (6-9 tahun) :
Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan, berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterima.

b. Tingkat moralitas konvensional : 9-13 tahun
Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain.
Kontrol didapat dari dalam
Anak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan keluarga tanpa memperhatikan konsekuensinya

- tahap “ anak laki-laki yang baik, anak perempuan yang manis” (9-10 tahun)
Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain merupakan hal yang paling sering.
Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan
Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal dengan mengidentifikasi kepentingan individu secara emosional.
- tahap autoritas memeprtahankan moralitas (10-13 tahun)
Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh yang berwenang
Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial seperti sekolah

c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai meninggal
individu memperoleh nilai moral yang benar
kontrol adalah dari dalam
Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai formal operasional
Tidak semua orang mencapai tingkat ini

- orientasi kontraktual dan legalistik
Individu memilih prinsip moral untuk mematuhi atau meninggalkan aturan
Individu berhati-hati untuk tidak melanggar hak-hak dan kehendak orang lain
Terjadi konflik pandangan moral dan legal
Orang akan bekerja untuk mengubah aturan.
- orientasi prinsip etis yang universal
Individu bersikap dalam cara yang menghargai martabat. Tahapan ini jarang dicapai. Jika rancangan pemikiran dari dalam diganggu, akan muncul rasa bersalah.
Aplikasi konsep tumbuh kembang dalam keperawatan
Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek --- perawat perlu mengaplikasikan beberapa teori perkembangan untuk memahami tumbuh kembang klien saat melakukan pengkajian maupun implementasi tindakan keperawatan
Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk disamakan antara individu yang satu dengan yang lain terhadap tugas-tugas perkembangannya.
Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien, dan memberikan intervensi keperawatan
Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam mempelajari konsep tumbuh kembang pada berbagai usia
Tags :