ASKEP Osteomilitis - Osteomilitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan proses spesifik (misal, tuberkulosa, jamur). (Arif Mansjoer, 2000).
Pembagian osteomilitis
1.Osteomilitis primer Osteomilitis primer disebabkan penyebaran secara hematogen dari penyakit lain misalnya tonsil yang terinfeksi, gigi terinfeksi, infeksi saluran pernafasan atas, TUBERCULOSIS
.
2.Osteomilitis sekunder
Osteomilitis sekunder atau osteomilitis per kontinuitatum disebabkan karena penyebaran kuman disekitarnya. Dapat berhubungan dengan jaringan lunak (misal : ulkus dekubitus yang terinfeksi atau kontaminasi langsung tulang (misal : FRAKTUR terbuka, cedera traumatik seperti luka tembak, pembedahan tulang).
Faktor Resiko Osteomielitis
* Nutrisi buruk
* Lansia
* Kegemukan
* Penderita diabetes
* REUMATOID ARTITIS (RA)
* Mendapat terapi kortikosteroid jangka panjang
* Pembedahan ortopedi lama
* Infeksi luka
GEJALA KLINIS AWAL OsteoMielitis:
Demam tinggi
Denyut nadi cepat
Malaise umum
Nyeri
Bengkak
GEJALA LANJUTAN Osteomielitis:
Nyeri
Nyeri tekan
Lesi kulit / ulkus
Inflamasi
Pembengkakan
Pengeluaran push.
Penatalaksanaan Osteomielitis
1. Rendaman hangat untuk meningkatkan aliran darah
2. Pemberian Antibiotika Sasaran awal terapi adalah untuk mengontrol dan menghentikan infeksi.
3. Pembedahan ( debridement )
4. Squstrektomi
5. Menutup rapat luka
6. Fisioterapy bertahap
Pemeriksaan Diagnostik Osteomielitis:
Sinar – X
Pemindaian / biopsi tulang
Pemeriksaan darah,
kultur push,
cairan sendi
Fokus Pengkajian Osteomielitis:
gejala akut :
Nyeri lokal
Pembengkakan
Eritema
demam
gejala kronik :
Nyeri lokal menurun
Pembengkakan
ulkus
Tanda septikemia
Pus atau exudasi
Fraktur patologis
Kaji adanya faktor resiko : Lansia Diabetes Terapi kortikosteroid jangka panjang Cedera Infeksi Bedah ortopedi sebelumnya
Pemeriksaan fisik Born Survey Adanya daerah inflamasi Pembengkakan Peningkatan suhu tubuh Adanya produk infeksi ( Pus )
Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri b.d inflamasi dan pembengkakkan 2. Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri 3. Resiko penyebaran infeksi b.d septikemia 4. Kurang pengetahuan tentang keadaan penyakit b.d kurang informasi tentang program pengobatan
Pembagian osteomilitis
1.Osteomilitis primer Osteomilitis primer disebabkan penyebaran secara hematogen dari penyakit lain misalnya tonsil yang terinfeksi, gigi terinfeksi, infeksi saluran pernafasan atas, TUBERCULOSIS
.
2.Osteomilitis sekunder
Osteomilitis sekunder atau osteomilitis per kontinuitatum disebabkan karena penyebaran kuman disekitarnya. Dapat berhubungan dengan jaringan lunak (misal : ulkus dekubitus yang terinfeksi atau kontaminasi langsung tulang (misal : FRAKTUR terbuka, cedera traumatik seperti luka tembak, pembedahan tulang).
Faktor Resiko Osteomielitis
* Nutrisi buruk
* Lansia
* Kegemukan
* Penderita diabetes
* REUMATOID ARTITIS (RA)
* Mendapat terapi kortikosteroid jangka panjang
* Pembedahan ortopedi lama
* Infeksi luka
GEJALA KLINIS AWAL OsteoMielitis:
Demam tinggi
Denyut nadi cepat
Malaise umum
Nyeri
Bengkak
GEJALA LANJUTAN Osteomielitis:
Nyeri
Nyeri tekan
Lesi kulit / ulkus
Inflamasi
Pembengkakan
Pengeluaran push.
Penatalaksanaan Osteomielitis
1. Rendaman hangat untuk meningkatkan aliran darah
2. Pemberian Antibiotika Sasaran awal terapi adalah untuk mengontrol dan menghentikan infeksi.
3. Pembedahan ( debridement )
4. Squstrektomi
5. Menutup rapat luka
6. Fisioterapy bertahap
Pemeriksaan Diagnostik Osteomielitis:
Sinar – X
Pemindaian / biopsi tulang
Pemeriksaan darah,
kultur push,
cairan sendi
Fokus Pengkajian Osteomielitis:
gejala akut :
Nyeri lokal
Pembengkakan
Eritema
demam
gejala kronik :
Nyeri lokal menurun
Pembengkakan
ulkus
Tanda septikemia
Pus atau exudasi
Fraktur patologis
Kaji adanya faktor resiko : Lansia Diabetes Terapi kortikosteroid jangka panjang Cedera Infeksi Bedah ortopedi sebelumnya
Pemeriksaan fisik Born Survey Adanya daerah inflamasi Pembengkakan Peningkatan suhu tubuh Adanya produk infeksi ( Pus )
Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri b.d inflamasi dan pembengkakkan 2. Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri 3. Resiko penyebaran infeksi b.d septikemia 4. Kurang pengetahuan tentang keadaan penyakit b.d kurang informasi tentang program pengobatan