Tuesday, June 4, 2013

TEORI PERUBAHAN PERILAKU KELOMPOK

TEORI  PERUBAHAN  PERILAKU  KELOMPOK
1.    Teori aksi ( actiontheory )  yang dikembangkan oleh Max Weber
Individu melakukan sesuatu tindakan berdasarkan atas
Pengalaman,Persepsi,Pemahaman,dan penafsiran atas suatu stimilus tertentu.
2.    Teori Parsons > Suatu system Sosial, Budaya, Kepribadian pada individu akan menciptakan perlaku seseorang. Guna mengetahui tipe2 peranan     dalam system social dikembangkan “pattern variable”
•    Afektif versus netral > Interaksi social suatu komunitas dapat dibedakan dalam derajat keterlibatan emosi. Keterlibatan emosi yang dalam lebih intim dari pada keterlibatan profesi
•    Orientasi diri versus orientasi kelompok > Hubungan diri lebih diutamakan dari pada hubungan kelompok digunakan untuk kepentingan diri sendiri.(  dalam pesta tak makan durian karena tensi tinggi ) Hubungan diri kadang2 dikalahkan dengan kepentingan kelompok( walau sakit ikut kerja bakati )
•    Umum / Universal versus khusus > Dalam berinteraksi sering digunakan kreteria umum missal panggil orang dengan “ bapak” “ ibu” Sedangkan yang khusus dengan memanggil nama/jabatan .
•    Spesifik versus membaur/diffuse > Interaksi dilakukan karena keakrapan sehingga perilaku saling interaksi
•    Kualitas versus prestasi > Perilaku kualitas timbul karena diperoleh sejak lahir ( gelar bangsawan ), Prestasi perilaku didapat karena prestasi ( dokter,pejabat dll)
•    Teori Parsons ini dapat digunakan untuk menganalisa tindakan seseorang dalam kelompok social  Misal hubungan pasien dengan dokter, perawat, dll
3.    .Teori system
Bertalanfly mengamati bahwa perilaku seseorang sangat tergantung dari beberapa kondisi lingkungan yang berpengeruh atau disebut sub system.Teori Bertalenty menyatakan perilaku dipengaruhi
    Supra system
    Sistem sendiri
    Subsitem-subsistem lain
4.    Grand theory
Dari teori system Parson mengembangkan menjadi teori GRAND THEORY ( teori sitem umum ) terdiri empat unsur     
•    L ( latent pattern-maintenance)  perilaku dipertahankan sesuai dengan norma adapter tertentu walaupun tak sesuai dengan kondisi ( acara membuang plasenta dengan diberi buku,pulpen dll).
•    I ( intregration ) ialahlah perilaku dalam sub-sistem dari subsistem tersebut perilaku dirubah kedalam fungsi system
•    G ( goal attaintment ) merupakan upaya prioritas dari sub-sitem mana yang dipilih sesuai dengan tujuan
•    A ( adaptation ) kemampuan system menyerap perubahan sub-sistem menjadi supra system
Untuk mendapakan perilaku yang baik keempat unsur tersebut harus dipenuhi untuk mendapat kelestarian
5.    Teori Evolosi : masyarakat primitip dalam meng-akses Yankes modern dapat diterangkan dengan pendekatan theori Sistem dimana prosesnya secara Evolosi dengan pendekatan
o    Tahap Deferensiasi, dimana subsistem dan system memecah diri dengan unit2 kecil/khusus dengan fungsi berbeda kmd meng akomodir Yankes
o    Adaptive upgrading ( peningkatan penyesuaian ) dalam mengakomodir Yankes modern ternyata lebih bermanfaat dibanding perilaku lama
o    Inclusion ( pengikut sertaan ) dalam perubahan tersebut sering timbul penolakan maka diperlukan pemecahan dengan mengikutsertakan bagi subsistem yang belum meng akses Yankes baru
o    Value generalization ( menggeneralisir nilai baru ) masyakat akan mengesahkan perilaku baru menggantikan perilaku lama karena maanfaat kolektif lebih menguntungkan
Kritik untuk teori ini adalah sering terjadi adanya perubahan perilaku secara REVOLOSIONER misalnya dengan sangsi hukum/ paksaan. Walaupun perubahan perilaku Revolusioner dianggap tiada nyaman/ tak langgeng   apabila      
         Imbalan jasa besar tetap perilaku diterima.Namun apabila ada ketidak adilan maka          akan kembali keperilaku lama
Tags :