Saturday, July 13, 2013

ASKEP GASTRITIS ATAU MAAG

Askep gastritis, gastritis merupakan inflamasi pada mukosa dan sub mukosa dari lambung , menurut Brunner Suddarth gastritis merupakan peradangkan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu gastritis superfisial akut dan gastritis atropi kronik.

Penyebab Gastritis
berikut ini adalah penyebab gastritis
1. obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin
2. kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis
3. idiopatik
4. Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat
5. Refluks usus ke lambung.

Tanda Gejala Gastritis
1. Mual dan Muntah
2. Nyeri Epigastrum
3. Anoreksia
4. pendarahan saluran cerna
5. Neusa dan rasa ingin vomitus

Patofisiologi Gastritis

a.   Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam.
Pada yang mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.
Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Zat kimia yang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah.
Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. Hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya perdarahan. Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah perdarahan.

        b.  Gastritis Kronis
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu: destruksi kelenjar dan metaplasia.
Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena sel desquamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang. Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan (Price, Sylvia dan Wilson, Lorraine, 1999: 162).


Pemeriksaan Diagnostik Gastritis
1.Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi.
Hasil pemeriksaan akan ditemukan gambaran mukosa sembab, merah, mudah berdarah atau terdapat perdarahan spontan, erosi mukosa yang bervariasi
2.Histopatologi.
3.Radiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang dilakukan tapi tidak begitu memberikan hasil yang memuaskan.

Komplikasi Gastritis
Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B12, akibat kurang penyerapan, B12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

Penatalaksanaan Gastritis
PengobatanPengobatan lebih ditujukan pada pencegahan terhadap setiap apsien yang beresiko tinggi, hal yang dapat dilakukan adalah ;
1.Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.
2.Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai.
3.Pemberian obat-obat H+ blocking, antasid atau obat-obat ulkus lambung yang lain.Dahulu sering dilakukan kuras lambung menggunakan air es untuk menghentikan perdarahan saluran cerna atas, tapi tak ada bukti klinis yang menunjukkan bahwa tindakan tersebut memberikan manfaat dalam menghentikan perdarahan saluran cerna atas.

Proses Keperawatan Gastritis Akut

Diagnosis Keperawatan Gastritis
1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri, penyalahgunaan laksantif, dan atau penyimpangan persepsi dengan tubuh.
2.Resiko tinggi kekurangan volume cairan (sekunder) yang berhubungan dengan diet.
3.Gangguan gambaran tubuh yang berhubungan dengan persepsi yang tidak akurat tentang dir
i4.Kebutuhan koping individu yang berhubungan dengan perasaan hilangk kontrol rasa takut dengan bertambah besar dan/atau respons pribadi terhadap disfungsi keluarga.
5.Ketidakefektifan koping keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengkomunikasikan dan untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga.
6.Kurang pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan kondisi dan kurangnya keterampilan koping

kalau ingin download pathway Gastritis silahkan klik di sini atau pada menu bar klik nursing >> klik Pathway
Berikut adalah postingan saya mengenai ASKEP GASTRITIS yang semoga bermanfaat buat anda
Tags :