ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
Fisiologi meningen dan medula spinalis
Medula spinalis merupakan sambungan medula oblongata yang turun ke bawah di mulai dari foramen magnum dan di ahiri di L2
Meningen adalah selaput jaringan saraf otak dan medula spinalis yang berfungsi menunjang, melindungi dan memberi makan otak
Lapisan meningen ini terdiri dari
- Durameter
- Archnoid
- Piameter
Pengertian
Meningitis adalah peradangan pada selapus otak.
Meningitis adalah peradangan pada membran yang melindungi otak dan medula spinalis yang di sebut meningen yang di sebabkan oleh bakteri atau virus .
Meningitis adalah Peradangan pada susunan saraf, Radang umum pada araknoid dan piameter, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia atau protozoa, yang dapat terjadi secara akut dan kronis. (Arief Mansjoer : 2000)
Meningitis / Radang selaput otak adalah Infeksi akut dari meningens dan di sebabkan oleh mikroorganisme tertentu. (barbara C long, 1996)
Etiologi
☼ Bakteri
Pneumococcus
Meningecoccus,
Stapilococcus,
Streptococcus,
Salmonella,
dll.
☼ Virus,
Hemofilus influenza dan
Herpes simplex.
(Depkes : 1995)
Patofisiologi
Kuman-kuman masuk ke dalam susunan saraf pusat secara
Hematogen
Langsung menyebar di nasofaring, paru-paru (pneumonia, bronkopneumonia) dan jantung (endokarditis)
Per kontinuitatum di peradangan organ / jaringan di dekat selaput otak misalnya abses otak, otitis media, mastoiditis
Patofisiologi
Efek dari bakteri atau mikroorganisme yang berada di ruang subarachnoid adalah reaksi inflamatory pada piameter dan arachnoid dan dalam CSF. Pus berakumulasi pada daerah ini bila tidak di obati dalam waktu yag tepat dapat mencederai saraf cranial dan spinal serta struktur lain. Pus (cairan yang purulent) dapat menyumbat arus liquor (cairan) yang bisa berakibat hidrocephalus.
Sehingga kondisi patologis yang terjadi kemungkinan adalah
Hiperemi dari pembuluh darah meningen
Edema jaringan otak
Peningkatan tekanan intrakranial
Terakumulasinya cairan termasuk leukosit ke dalam rongga subarachnoid
Hidrocephalus
Manifestasi klinik
Nyeri kepala dan panas.
Tanda meningeal
- Tengkuk menjadi kaku.
- Tanda Kernig&Brudzinsky positif.
- Photophobia
Kesadaran menurun
Kejang
Manifestasi klinis anak dan remaja
Awitan biasanya tiba-tiba
Demam, Mengigil
Sakit kepala
Muntah
Perubahan pada kesadaran
Kejang (seringkali merupakan tanda-tanda awal )
Peka rangsang
Agitasi
Dapat terjadi:Fotofobia,Delirium,Halusinasi,Perilaku agresif atau maniak,Mengantuk, Koma
Tanda Kernig dan Brudzinski positif
Hiperaktif tetapi respons refleks bervariasi
Wednesday, June 19, 2013
asuhan keperawatan meningitis
Manifestasi klinis bayi dan anak kecil
Gambaran klasik jarang terlihat pada anak-anak antara usia 3 bulan dan 2 tahun
Muntah
Peka rangsangan yang nyata
Sering kejang (seringkali disertai dengan menangis nada tinggi)
Fontanel menonjol
Kaku kuduk dapat terjadi dapat juga tidak
Tanda Brudzinski dan Kernig bersifat tidak membantu dalam diagnosa
Sulit untuk dimunculkan dan dievaluasi dalam kelompok usia
Manifestasi klinis Neonatus
Secara khusus sulit untuk didiagnosa, Manifestasi tidak jelas dan tidak spesifik
Baik pada saat lahir tetapi mulai terlihatmenyedihkan dan berperilaku buruk dalam beberapa hari
Menolak untuk makan
Kemampuan menghisap buruk
Muntah atau diare
Tonus buruk
Kurang gerakan
Menangis buruk
Fontanel penuh, tegang, dan menonjol dapat terlihat pada akhir perjalanan penyakit
Leher biasanya lemas
(Donna L. Wong. Pedoman Keperawatan Pediatrik,ed.4,2003 )
Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya meningitis di beberapa negara menerapkan
Vaccinasi meningitis
Memberikan obat obatan tertentu kepada orang yang lingkungan di dekatnya mengalami meningitis
Klasifikasi
Meningitis dibagi menjadi dua golongan berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak
Meningitis Tuberkulosis Generalisata adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak yang jernih. Penyebab terjadinya adalah Mycobacterium Tuberculosa, Penyebab lain seperti Lues, Virus, Toxoplasma gondhii, Ricketsia.
Meningitis Purulenta adalah radang bernanah araknoid dan piameter yang meliputi otak dan medula spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitidis (meningokok), Streptococcus haemolyticus, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia Coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah
Cairan otak
Pungsi lumbal
CT scan
Blood/CSF culture (biakan darah/biakan cairan csf)
Penatalaksanaan medis
Anti biotik/anti fungal
Steroid
Isolasi
Pemberian anti mikroba sesuai hasil kultur
Asuhan keperawatan
Adanya history terpapar infeksi
Status mental (penurunan kesadaran)
Tingkat kesadaran
Tanda-tanda meningeal
Kaji adanya kehilangan fungsi neurologis lainya
Jalan nafas
TTV
Diagnosa keperawatan
Hipertermi b/d proses infeksi dan cerebral edema
Resiko ketidakseimbangan cairan b/d panas dan intake berkurang
Gangguan perfusi jaringan cerebral b/d edema cerebral
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d iritasi meningeal
Gangguan/penurunan mobilitas fisik b/d bedrest yang berkepanjangan
Evaluasi
Afebrile
Adekuat urine output
Kesadaran penuh (normal vital sighn)
Nyeri bisa di kontrol
Mengoptimalkan fungsi tubuh selama dan setelah bedrest
Question
&
Thankyou
Gambaran klasik jarang terlihat pada anak-anak antara usia 3 bulan dan 2 tahun
Muntah
Peka rangsangan yang nyata
Sering kejang (seringkali disertai dengan menangis nada tinggi)
Fontanel menonjol
Kaku kuduk dapat terjadi dapat juga tidak
Tanda Brudzinski dan Kernig bersifat tidak membantu dalam diagnosa
Sulit untuk dimunculkan dan dievaluasi dalam kelompok usia
Manifestasi klinis Neonatus
Secara khusus sulit untuk didiagnosa, Manifestasi tidak jelas dan tidak spesifik
Baik pada saat lahir tetapi mulai terlihatmenyedihkan dan berperilaku buruk dalam beberapa hari
Menolak untuk makan
Kemampuan menghisap buruk
Muntah atau diare
Tonus buruk
Kurang gerakan
Menangis buruk
Fontanel penuh, tegang, dan menonjol dapat terlihat pada akhir perjalanan penyakit
Leher biasanya lemas
(Donna L. Wong. Pedoman Keperawatan Pediatrik,ed.4,2003 )
Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya meningitis di beberapa negara menerapkan
Vaccinasi meningitis
Memberikan obat obatan tertentu kepada orang yang lingkungan di dekatnya mengalami meningitis
Klasifikasi
Meningitis dibagi menjadi dua golongan berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak
Meningitis Tuberkulosis Generalisata adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak yang jernih. Penyebab terjadinya adalah Mycobacterium Tuberculosa, Penyebab lain seperti Lues, Virus, Toxoplasma gondhii, Ricketsia.
Meningitis Purulenta adalah radang bernanah araknoid dan piameter yang meliputi otak dan medula spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitidis (meningokok), Streptococcus haemolyticus, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia Coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah
Cairan otak
Pungsi lumbal
CT scan
Blood/CSF culture (biakan darah/biakan cairan csf)
Penatalaksanaan medis
Anti biotik/anti fungal
Steroid
Isolasi
Pemberian anti mikroba sesuai hasil kultur
Asuhan keperawatan
Adanya history terpapar infeksi
Status mental (penurunan kesadaran)
Tingkat kesadaran
Tanda-tanda meningeal
Kaji adanya kehilangan fungsi neurologis lainya
Jalan nafas
TTV
Diagnosa keperawatan
Hipertermi b/d proses infeksi dan cerebral edema
Resiko ketidakseimbangan cairan b/d panas dan intake berkurang
Gangguan perfusi jaringan cerebral b/d edema cerebral
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d iritasi meningeal
Gangguan/penurunan mobilitas fisik b/d bedrest yang berkepanjangan
Evaluasi
Afebrile
Adekuat urine output
Kesadaran penuh (normal vital sighn)
Nyeri bisa di kontrol
Mengoptimalkan fungsi tubuh selama dan setelah bedrest
Question
&
Thankyou
Tags :
ASKEP,
KEPERAWATAN