Friday, October 18, 2013

Asuhan Keperawatan Keluarga

Asuhan Keperawatan Keluarga - Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks gengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga

Pengertian dari  Keluarga :  
Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam interelasi social, peran dan tugas (Spredley, 1996 dalam Murwani, 2008)

 Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998). 

Menurut Salvicion G. Bailon & Aracelis Maglaya (1989) dalam Murwani (2008) menjelaskan bahwa keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing – masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah beberapa individu yang tinggal dalam sebuah keluarga yang mempunyai ikatan perkawinan, ada hubungan keluarga, sanak famili, maupun adopsi yang hidup bersama sesuai dengan tujuan keluarga tersebut.

 

1.      Tahap Pengkajian 
 Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode : 
a.       Wawancara keluarga 
b.      Observasi fasilitas rumah 
c.       Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga (head to toe
d.      Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-ray, PAP Smear dan sebagainya. 
Hal2 yang perlu di kaji dalam keluarga adalah: 
1)      Data Umum: Nama kepala keluarga (KK), Alamat dan telepon , Pekerjaan kepala keluarga , Pendidikan kepala keluarga , Komposisi Keluarga , Tipe keluarga , Suku Bangsa , Agama , Status sosial ekonomi keluarga , Aktivitas rekreasi keluarga 
2)      Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 
a)      Tahap perkembangan keluarga saat ini
b)      Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi 
c)      Riwayat keluarga inti
d)      Riwayat keluarga sebelumnya 
3)      Pengkajian lingkungan 
a)      Karakteristik rumah 
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum yang digunakan serta denah rumah. 
b)      Karateristik tetangga dan komunitas RW 
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan. 
c)      Mobilitas geografis keluarga 
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat. 
d)      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat 
Menjelaskan mengenai waktu digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada sejauhmana interaksinya dengan masyarakat. 
e)      Sistem pendukung keluarga 
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencangkup fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat. 
4)      Struktur Keluarga 
a)      Pola komunikasi keluarga 
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga. 
b)      Struktur kekuatan keluarga 
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku. 
c)      Struktur peran 
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal. 
d)      Nilai atau norma keluarga 
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan. 
5)      Fungsi Keluarga 
a)      Fungsi efektif 
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga, terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai. 
b)      Fungsi sosialisasi 
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku. 
c)      Fungsi perawatan kesehatan 
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yg sakit, sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
d)      Fungsi reproduksi 
Hal yang perlu di kaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah: 
(1)   Berapa juamlah anak 
(2)   Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga 
(3)   Metode apa yang di gunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlsh anggota keluarga 
e)      Fungsi Ekonomi 
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah: 
(1)   Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan 
(2)   Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga 
6)      Stress dan Koping keluarga 
a)      Stresor Jangka pendek dan panjang
b)      Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor 
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi /stressor 
c)      Strategi koping yang di gunakan 
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan 
d)      Strategi adaptasi disfungsional 
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang di gunakan bila menghadapi permasalahan 
7)      Pemeriksaan Fisik 
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang di gunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan
pemeriksaan fisik klinik. 
8)      Harapan Keluarga 
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

  
2.      Tahap Diagnosa Asuhan keperawatan keluarga
a.       Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga 
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian, yang terdiri dari masalah keperawatan
yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. 
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari:
 1)      Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
 Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan. Sebagai contoh: 
a)      Gangguan nutrisi 
Kurang dari kebutuhan pada balita (Anak N), keluarga Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi. 
b)      Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Ibu S) keluarga Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak ( rematik). 
c)      Perubahan peran dalam keluarga (Bapak A) Berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami. 
2)      Diagnosa Keperawatan Keluarga Risiko (ancaman kesehatan) 
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan. Misalnya lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat. Sebagai contoh: 
a)      Risiko terjadi konflik pada keluarga Bapak I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi. 
b)      Risiko gangguan perkembangan pada balita (Anak N) keluarga Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan stimulasi terhadap balita. 
c)      Risiko gangguan pergerakkan pada lansia ( Ibu Y) keluarga Bapak A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan keterbatasan gerak 
3)      Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial 
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat di tingkatkan. Khusus untuk diagnosa
keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi. Sebagai contoh: 
a)      Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak K. 
b)      Potensial peningkatan status kesejahteraan pada bayi keluarga Bapak X. 
c)      Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga Bapak I. 
b.      Menetukan Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga (menurut Ballon dan Maglaya, 1978). 

3.      Tahap Intervensi/Tahap Perencanaan Tindakan Keperawatan Keluarga 
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan. 
4.      Tahap Implementasi/Tahap Pelaksanaan Keperawatan Keluarga 
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini: 
a.       Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara: 
1)      Memberikan informasi 
2)      Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan 
3)      Mendorong  sikap emosi yang sehat terhadap masalah 
b.      Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara: 
1)      Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan 
2)      Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga 
3)      Mendiskusikan tentang konsekuensi tipa tindakan 
c.       Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara: 
1)      Mendemonstrasikan cara perawatan 
2)      Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah 
3)      Mengawasi keluarga melakukan perawatan 
d.      Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara: 
1)      Menemukan sumber2 yang dapat digunakan keluarga 
2)      Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin 
e.       Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara: 
1)      Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada 
2)      Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada. 
5.      Tahap Evaluasi 
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah di berikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. 
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. 
Untuk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. 
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional: 
S adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : keluarga mengatakan nyerinya berkurang. 
O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1 bulan. 
A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan diagnosis. 
P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan evaluasi . 
Tahapan Evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif.  Evaluasi formatif adalah evaluasi yang di lakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.